1. Jenis Kapal Penangkap Ikan
Kapal penagkap ikan ada beberapa jenis yaitu perahu layar,
perahu motor, kapal motor. Dan semua kapal penangkap ikan itu sudah pasti di
lengkapi dengan alat tangkap ikan. Jenis kapal berpengaruh terhadap luas /
volume, ruang gerak, peralatan dan lamanya beroperasi kapal penangkap tersebut.
Kapal motor misalnya peralatannya lebih moderen sehingga alat kapalnya pun
cenderung berkualitas baik.
2. Jenis Alat Tangkap (fishing gear)
Dalam hubungannya dengan penangkapan ikan di kapal, jenis alat
tangkap digolongkan ke dalam :
a. Alat tangkap pasif, contohnya : panang, bubu, bagan (apung
dan tetap), gill net, rawai
alat tangkap ini bersifat menunggu ikan dan tidak terlalu banyak
berinteraksi dengan ikan, jadi kerusakan ikan cenderung minim.
b. Alat tangkap aktif, contohnya : jaring arad (beach seine),
jaring trawl, jaring lingkar (payang), dan alat tangkap bergerak lainnya.
Alat tangkap ini sifatnya aktif memburu dan menangkap ikan,
dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah pengaruhnya terhadap kondisi
ikan.
3. Jenis ikan / hasil perikanan/ hasil tangkapan ikan
Dari segi penanganan hasil tangkapan dapat digolongkan ke dalam
:
a. Ikan yang kandungan lemaknya rendah (lean fish)
b. Ikan yang kandungan lemaknya tinggi (gemuk-fatty fish)
yang kandungan lemaknya tinggi umumnya sulit mengalami
kerusakan/ perubahan fisik, kimiawi, dan mikrobiologis. Disamping itu ikan juga
dibedakan atas dagingnya yaitu daging putih dan merah. Kalau daging yang
bewarna merah relatif lebih mudah tegik (lancip), sehingga penanganan ikan harus
lebih teliti.
4. Bahan pengawet
- es,
- garam dan
- udara dingin
Garam dan es digunakan biasanya digunakan pada operasi
penangkapan dengan perahu layar dan kapal kecil sedangkan udara dingin pada
operasi penangkapan kapal besar yang jangkauan operasi penangkapannya jauh dan
memakan waktu cukup lama sampai berbulan-bulan di laut.
Jenis garam terbagi 2 yaitu :
yaitu garam yang dibuat dengan cara menguapkan air laut dengan
sinar matahari. Garam laut banyak mengandungkotoran dan komponen garam lain
selain NaCl sehingga kemurniannya rendah (impuritas rendah). Garam ini dalam
proses pengawetan memang menghambat pertumbuhan bakteri tapi tergolong lambat
sehingga kadang terdahului oleh proses pembusukan.
b. Garam tambang (Rock salt)
Garam ini diambil dari bahan hasil penambangan dan garam ini
mengandung kadar NaCl yang tinggi. kotoran dan kandungan lain selain NaCl
sangat rendah dan dapat dikatakan murni (impuritas rendah). Garam ini dalam
proses pengawetan juga sangat efektif.
5. Perlengkapan handling (penanganan ikan di kapal)
a. Gladak (lantai bongkar)
Tempat untuk membongkar hasil tangkapan ikan terbuat dari papan
kayu tebal yang sudah dihaluskan dibentuk sedemikian rupa sehingga air dan
kotoran mudah mengalir atau terbuang. Tapi bila kapalnya sudah maju atau
moderen gladaknya terbuat dari bahan stenlis sehingga penanganan lebih mudah
dan hasil lebih maksimal.
b. Pompa air bersih
Untuk membersihkan/ mencuci ikan hasil tangkapan dengan
menyemprotkan air pada ikan, kotoran dan sisa-sisa darah
c. Ruang penyimpanan
Pada lambung kapal, terbuat dari kayu yang sudah berisol untuk
mencegah bocoran air akan udara pada kapal kecil berupa ruang yang terbuat dari
kayu
d. Tempat penyimpanan bahan pengawet
Untuk menyimpan es dan garam sebelum digunakan dalam pengawetan
e. Peralatan lain
-martil/ palu besar : menghancurkan es
- ganco terbuat dari besi untuk mengaambil dan mematikan ikan
- lampu yang cukup besar untuk membantu pembongkaran/ menurunkan
hasil tangkapan terutama bila bongkar muat.
6. Prosedur penanganan ikan di kapal
a. Pekerjaan yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memilih
hasil tangkapan berdasarkan jenis, ukuran dan kualitas
b. Penyiangan: ikan yang besar disiangi dulu dan dibuang isi
perutnya dan ingsangnya juga
c. Pencucian (washing) : dicuci bersih, dibuang lendir, sisik
dan sisa darah
d. Pemilihan: ikan yang terlalu besar dipotong kepalanya dan
dibuat kecil
e. Pendinginan : didalam pendingin/ palka
f. Untuk ikan kecil langsung dicuci tidak ditangani lagi
langsung diawetkan
Penyusunan / menyimpan ikan
Penyusunan ikan dalam palka dilakukan dengan 3 cara :
a. Bulking
Ikan ditumpuk dalam ruangan palka lapis demi lapis. Dasar dibari
es yang telah dihancurkan kurang lebih tebalnya 15 cm. Ikan dibelah perutnya
disimpan dengan bagian perutnya di bawah agar air/cairan tidak tertampung dalam
perutnya tapi mengalir ke dasar palka.
Lapisan ikan tidak boleh terlalu tebal agar pendinginannya
merata. Cairan dari pelelehan es diusahakan tidak mengalir ke lapisan bawahnya.
Jadi diberi kemiringan pada lapisan dasar agar air dapat mengalir ke pinggir
lalu dibuang.
b. Shelfing
Dengan satu lapisan ikan dalam satu rak. Sekat ini dipasang
dengan jarak sekitar 20cm. Kelemahan dari cara ini akan memakan waktu, tenaga
dan ruang palka.
c. Boxing
Menggunakan peti-peti / box yang terbuat dari kayu, pastik, bahan
sintetis. Dan juga bahan aluminium yang cenderung lebih baik karena mudah di
kontrol dan dibersihkan. Kelebihan alat ini kualitas/mutu ikan lebih baik
karena ikan tidak mendapatkan tekanan dan beratnya tidak berkurang. Selain itu
saat pembongkaran juga jadi elbih mudah dan cepat. Kerugiannya terlalu banyak
memkan tempat di dalam kapal.
sumber : http://pobersonaibaho.wordpress.com/2011/03/17/penanganan-ikan-di-kapal-hendling-alat-tangkap-pengawet-ikan-perlengkapan-handling-prosedur-penanganan/#more-1379