Squalene adalah bahan makanan sehat alami (Natural Health Food) yang diekstrak dari hati ikan hiu botol (Aizame Spiny Dog Fish atau Centrophorus atromarginatus garman) yang hidup di laut pada kedalaman antara 300 - 1000 meter dari permukaan laut. Hiu ini tergolong jenis hiu terkecil, dengan ukuran panjang tubuh tidak lebih dari 1,5 meter dan berat kira-kira 50 kilogram, tapi mempunyai organ hati yang paling besar dibandingkan dengan jenis ikan hiu lain.
Keistimewaan ikan hiu botol ini selama hidupnya berada di lingkungan yang pengap, yakni pada kedalaman 300 – 1000 meter dibawah permukaan laut, tidak terjangkau sinar matahari, hidup dalam keadaan serba miskin zat oksigen dan menerima tekanan air sangat tinggi. Dapat dibayangkan, betapa hebatnya ikan hiu ini dapat bertahan hidup. Seperti diketahui bahwa setiap penurunan kedalaman 10 meter dari permukaan laut, tekanan air naik 1 atmosfer, maka ikan hiu ini harus dapat menahan tekanan air antara 300 – 100 atmosfer, plus 1 atmosfer dari tekanan udara. Artinya bahwa setiap 1 sentimeter persegi pada bagian tubuhnya, harus bisa menerima tekanan beban antara 31 – 101 kilogram! Ditambah lagi pada lingkungan yang sangat dalam ini, makanan yang tersedia juga sangat sedikit sekali dan terdiri dari sebagian besar rumput laut, ganggang, lumut, dan mineral. Dengan kata lain, ikan hiu ini hidup dalam keadaan serba "pengap" dan gelap gulita. Sepertinya mustahil kalau ada makhluk hidup yang dapat hidup dalam lingkungan demikian. Tetapi kenapa ikan Hiu ini dapat hidup dalam kondisi seperti ini?? Rahasianya adalah pada organ hatinya. Berat hatinya kira-kira 40% dari berat badan atau kira-kira 20 kilogram! padahal berat hati manusia antara 2 - 4%. Dan di dalam organnyalah terletak keajaiban ikan hiu botol ini, karena mengandung Squalene yang tinggi, yaitu kira-kira 90% dari berat hatinya.Squalene adalah zat organik berupa cairan encer seperti minyak, akan tetapi ia bukan minyak, karena tidak mengandung asam lemak atau gugusan COOH, berwarna semu kuning atau putih bening serta berbau khas. Sekalipun manusia sudah dapat mengembangkan teknologi dan menciptakan peralatan yang super canggih, tapi Squalene sampai saat ini belum bisa dibuat secara sintetis. Squalene tersebar di semua organ tubuh manusia dan jaringan serta mempunyai sifat yang serbaguna. Misalnya kulit sebagai komponen utama zat pelicin dan penghalus yang terkandung dalam sebum yang dihasilkan oleh kelenjar talk (sebasius).
Di dalam hati, Squalene digunakan sebagai salah satu bahan baku dalam pembuatan kolesterol dan steroid. Kolesterol adalah bahan organik yang sangat penting, dan ditemukan di dalam jaringan, seperti lemak, sel membran, otak, susunan saraf, darah dan sebagainya. Kolesterol memegang peranan penting dalam proses metabolisme, dan bila diaktifkan dapat membentuk vitamin D. Kolesterol bisa juga diproses menjadi hormon. Sedangkan dari steroid dapat juga dibuat menjadi hormon, dan hormon ini memegang peran sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Tanpa hormon, manusia tidak dapat hidup. Dengan demikian, tidaklah mengherankan kalau Squalene sangat populer dan dianggap sebagai salah satu makanan sehat alami yang ajaib dan digemari di Jepang dan Korea, bahkan di seluruh dunia!
Dengan mengkonsumsi Squalene setiap hari secara teratur, maka kekuatan akan dipulihkan dan rasa letih lesu akan dihilangkan. Selain itu Squalene dapat membantu meringankan dan menyembuhkan berbagai penyakit.
DR. Mitsumaru Tsujimoto adalah seorang insinyur kimia. Ia sudah lama menekuni penelitian dalam bidang minyak dan dianggap sebagai salah satu tokoh pionir terkemuka dalam bidang industri perminyakan di Jepang. Dia telah banyak menemukan bermacam-macam senyawa bahan kimia yang berasal dari persenyawaan antara asam sardine (Sardine acid) dan buthyalcohol. Pada tahun 1906, DR. Tsujimoto menemukan minyak dari ekstrak hati ikan hiu botol Aizame dan menamakan-nya Squalene. Baru pada tahun 1931, DR. Kora dari Universitas Zurich, Swiss, menemukan struktur kimiawinya. Dan berkat penemuannya itu, dia dianugrahi hadiah Nobel.
Kira-kira 25 tahun kemudian setelah Squalene ditemukan oleh DR. Tsujinomoto, tepatnya pada tahun 1932, DR. Mashina dan kawan-kawan, melakukan penelitian medis tentang khasiat Squalene pada hewan percobaan dan menemukan bahwa Squalene mempunyai potensi untuk pengobatan. Hasil-hasil penelitian itu kemudian dilanjutkan oleh satu Tim yang terdiri dari dokter-dokter, yaitu Kejiro Kogami, Shozo Wakabayasi, Mamoru Takahasi dan Mitsuki Kogami. Mereka menemukan bahwa Squalene memang mempunyai kasiat medis dan bermanfaat untuk meringankan dan menyembuhkan beberapa penyakit seperti Tuberculosa, penyakit kulit, luka bakar, penyakit lambung dan usus, penyakit hati (Lever) dan sebagainya.
Sedangkan Dr. Ryosuke Yokota menemukan bahwa Squalene dapat mencegah pertumbuhan jaringan kanker. Menurutnya, kanker adalah jaringan yang tumbuh tanpa terkendalikan dalam suasana lingkungan miskin oksigen. Squalene adalah senyawa kimia aktif, yang dapat dengan cepat menangkap dan cepat pula melepaskan oksigen kedalam jaringan kanker. Dengan demikian, menurutnya pertumbuhan jaringan kanker dapat dicegah. Berdasarkan penemuan inilah, dia lalu mengembangkan suatu teori tentang terjadinya penyakit, yakni; "Oxygen shortage to cause all diseases" (Kekurangan oksigen dapat menyebabkan banyak penyakit). Kemudian beberapa dokter kenamaan di Jepang percaya bahwa "Nyeri" adalah suatu sinyal yang dikirimkan ke otak untuk menunjukkan adanya satu bagian dari tubuh yang merasa sakit. Hal ini adalah akibat kekurangan oksigen. Maka dari itu mudah dimengerti bahwa kekurangan oksigen ada hubungan erat dengan berbagai gejala sakit dan penyakit. Tentunya adalah wajar bilamana Squalene memang dapat berperan sebagai sumber dan supplier oksigen bagi semua bagian jaringan tubuh kita, maka jaringan yang nyeri akibat kekurangan oksigen akan segera sembuh apabila Squalene dalam tubuh tersedia dengan cukup. Dan bilamana setiap sel dalam tubuh kita mendapat cukup suplai oksigen, maka setiap sel akan selalu sehat dan tidak sakit. Dengan demikian maka segala macam gejala penyakit akan hilang.
Pada tahun 1970, Dr. H. Hella dan Dr. V.Z. Pasteleraque telah membuktikan bahwa Squalene dapat meningkatkan pertahanan tubuh manusia terhadap berbagai serangan penyakit. Hal ini dapat terjadi karena Squalene meningkatkan keaktifan dan ketahanan sel-sel immunologi seperti yang terdapat dalam sumsum tulang, kelenjar limfe, kelenjar adrenal, sel-sel limfosit T dan B dan makrofag. Dengan demikian tidaklah heran, kalau orang-orang Jepang dan Korea selalu setia secara teratur minum Squalene demi meningkatkan pertahanan tubuh dan menjaga kesehatan mereka.
Squalene didalam tubuh manusia akan cepat bereaksi dengan cairan tubuh yaitu H2O dan menghasilkan Squalane dan Oksigen seperti yang tampak pada rumus reaksi dibawah ini :
C30H50 + 6H20 C30H62 + 302
(Squalene) (cairan tubuh) (Squalane) (Oksigen)
Squalene rumus empirik kimia adalah C30H50 dan mempunyai 6 buah ikatan ganda. Sedangkan Squalane, rumus kimianya adalah C30H62, dimana ke-6 ikatan ganda telah diisi oleh 12 atom H. Jadi artinya Squalane adalah Squalene yang telah mengalami proses hidrogenisasi. Dengan demikian Squalane adalah senyawa hidrokarbon yang jenuh atau disebut poly saturated hydrocarbon dan merupakan senyawa yang stabil dan tidak mudah dioksidasi lagi, sehingga tidak mudah menjadi tengik. Squalane dalam tubuh berfungsi sebagai pelembab dan penghalus kulit.
Dari hasil reaksi diatas tampak bahwa bukan saja Squalane yang diperlukan sebagai "Pelumas" dapat dihasilkan, tetapi juga dapat tambahan ekstra 3 molekul Oksigen. Dan oksigen inilah yang dapat mengatasi nyeri dan penyakit seperti yang dikemukakan dalam teorinya yang terkenal Dr. Ryosuke Yokota, yakni: “OXYGEN SHORTAGE TO CAUSE ALL DISEASES”. Dan jelaslah sekarang bagaimana Ajaibnya Squalene ini.