PENDAHULUAN
Ikan dapat tumbuh optimal
jika memperoleh makan yang cukup dan bergizi seimbang. Ketersediaan pakan yang
cukup, tepat waktu dan bernilai gizi baik merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam kegiatan usaha budidaya ikan. Sumber pakan bagi ikan
budidaya berasal dari pakan nabati dan pakan buatan. Jumlah pakan alami dalam
kolam sangat terbatas terutama pada kegiatan budidaya secara semi intensif atau
intensif maka agar tercapai laju pertumbuhan yang baik, perlu diberikan pakan
buatan sesuai kebutuhan. Jika laju pertumbuhan ikan baik, maka waktu
pemeliharaan menjadi lebih singkat, sehingga produktifitas kolam meningkat
karena waktu pemeliharaan yang lebih singkat.
Permasalahan yang sering
muncul adalah pengadaan pakan buatan ini memerlukan biaya yang besar ( mencapai
60 – 70 % ) dari total biaya produksi. Salah satu alternatif yang dapat di
lakukan untuk menekan biaya produksi tersebut adalah dengan membuat pakan
sendiri, melalui teknik yang sederhana dengan memanfaatkan limbah hasil industri
pertanian yang harganya relatif murah. Salah satu ciri pellet yang biasa
mengapung guna memberikan kesempatan pada ikan untuk menyambarnya.
Alur Proses Pembuatan Pakan Ikan
A. Pemilihan Bahan Baku
-
Bergizi tinggi
-
Mudah didapat
-
Mudah dibuat
-
Harga relatif murah
-
Tidak mengandung racun
-
Bukan merupakan makan pokok
manusia
B. Penepungan
Bahan pakan yang telah kering, dihaluskan sampai
menjadi partikel ukurannya lebih halus0kecil. Biasa kita gunakan alat penepung
dan pengayak.
C. Menyusun Formulasi Bahan
1.
Formulasi bahaan untuk
pakan bandeng
Nilai kadar protein 25 %
Bahan
|
Kadar (%)
|
Tepung ikan
|
17,5
|
Single cell protein
|
25
|
Tepung kedelai
|
12,5
|
Tumpi jagung
|
18
|
Dedak halus
|
27
|
Minyak ikan
|
0,3
|
Vitamin
|
0,1
|
Mineral
|
0,1
|
Soda kue
|
0,1
|
Tepung tapioka
|
2,5
|
2.
Formulasi bahan baku pakan
lele
Nilai kadar protein 30 %
Bahan
|
Kadar (%)
|
Tepung ikan
|
30
|
Tepung kedelai
|
15
|
Tumpi jagung
|
10
|
Dedak halus
|
15
|
Bungkil jagung
|
30
|
Minyak ikan
|
0,3
|
Vitamin
|
0,1
|
Mineral
|
0,1
|
Soda kue
|
0,1
|
Tepung tapioka
|
2,5
|
3.
Formulasi bahan untuk udang
Nilai kadar protein 35 %
Bahan
|
Kadar (%)
|
Tepung ikan
|
17,5
|
Single cell protein
|
25
|
Tepung kedelai
|
12,5
|
Tumpi jagung
|
18
|
Dedak halus
|
27
|
Minyak ikan
|
0,3
|
Vitamin
|
0,1
|
Mineral
|
0,1
|
Soda kue
|
0,1
|
Tepung tapioka
|
2,5
|
D. Penimbangan
Semua bahan ditimbang, sesuai
prosentase masing-masing bahan dalam hitungan formulasi, selanjutnya dikalikan
jumlah pakan buatan yang dikehendaki.
E. Pencampuran Bahan
Semua bahan kering dalam
bentuk tepung di campur mulai dari bahan yang jumlahnya sedikit sampai dengan
bahan yang jumlahnya banyak. Tambahkan
air sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi setengah basah. Biarkan adonan minimal 1 jam untuk
selanjutnya adonan di kukus selama +15 menit. Vitamin dan mineral di campur setelah adonan
di kukus dan dingin. Penambahan aroma
untuk merangsang nafsu makan ikan/udang perlu kita lakukan dengan menggunakan
atraktan yang berupa minyak ikan, terasi atau silase ikan.
F. Pencetakan
Pencetakan pakan bisa kita
gunakan alat sederhana yakni gilingan daging.
Pencetakan pakan dalam jumlah yang besar bisa kita gunakan mesin
pellet. Ukuran pakan ikan bisa kita atur
sesuai dengan bukaan mulut ikan, missal 2 mm atau 3 mm.
G. Pengeringan
Pakan yang telah di cetak
kemudian dikeringkan dengan cara diangin anginkan atau di jemur di bawah sinar matahari. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan
menggunakan alat pengering seperti oven.
H. Pengepakan dan Penyimpanan
Setelah pakan benar-benar
kering, selanjutnya dimasukan dalam kantong plastik (karung). Simpanlah pakan ditempat kering/sejuk dan
berventilasi. Letakan karung pakan
diatas rak kayu/fallet. Hindari
penyimpanan langsung di atas lantai dan hindari pula sinar matahari secara
langsung. Penyimpanan pakan dianjurkan
tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.