Jumat, 28 Maret 2014

Komitmen Penyuluh dalam Pembinaan Kelompok

Penyuluhan Perikanan merupakan proses pembelajaran dalam rangka peningkatan kapasitas kemampuan para pelaku utama dan/atau pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan untuk mengorganisasikan dirinya dalam mengembangkan bisnis perikanan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya dengan tetap memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup.  Dalam rangka penumbuhan dan pengembangan kelembagaan pelaku utama perikanan, penyuluh perikanan melakukan kegiatan penyuluhan perikanan kepada pelaku utama perikanan, baik itu kepada sasaran kelompok ataupun perorangan.

Pada kesempatan ini penyuluh perikanan melakukan kegiatan penyuluhan kepada sasaran kelompok yaitu POKLAHSAR Mina Jaya.  Kelompok ini merupakan kelompok yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan hasil perikanan.  Pertemuan rutin kelompok ini setiap tanggal 21 setiap bulannya.  Salah satu kendala yang dihadapi oleh kelompok adalah belum terbiasanya setiap anggota untuk mencatat setiap produksi ikan yang dihasilkan.  Sehingga setiap bulannya belum tercatat secara menyeluruh data produksi dari setiap anggota pada buku data produksi yang dimiliki oleh kelompok.  Pencatatan data produksi sangat penting dilakukan oleh setiap anggota kelompok karena dengan adanya pencatatan data produksi setiap anggota kelompok bisa mengevaluasi terhadap kegiatan usahanya.

Agar kegiatan pencatatan data produksi bisa dilakukan oleh setiap anggota kelompok, pada saat pertemuan kelompok penyuluh menyampaikan materi tentang pentingnya pencatatan data produksi dalam kegiatan usaha, karena selama ini pencatatan data produksi belum dilakukan dengan baik oleh kelompok, sehingga diharapkan setiap anggota kelompok mencatat data produksinya di buku data produksi yang dimiliki oleh kelompok.  Selanjutnya pembahasan terkait pembuatan papan nama kelompok. Aripudin, S.St.Pi



Rabu, 26 Maret 2014

Membangkitkan Gairah Mencatat Bagi Pelaku Utama Perikanan

Bahwa dalam rangka penumbuhan dan pengembangan kelembagaan pelaku utama perikanan.  Penyuluh perikanan melakukan kegiatan penyuluhan perikanan kepada pelaku utama perikanan, baik itu kepada sasaran kelompok ataupun perorangan.

Unit Pelaksana Teknis  (UPT) Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat yang berada di bawah Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan salah satu fungsi pelabuhan perikanan adalah kegiatan tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan (Permen KP No 8 tahun 2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan Pasal 3 Ayat 4).  Sejalan dengan itu penyuluh perikanan yang ada di PPN Pemangkat melakukan kegiatan penyuluhan perikanan kepada sasaran perorangan yang berada di lingkungan sekitar PPN Pemangkat.  Kali ini pelaku utama yang di kunjungi adalah Ibu Misfah yang merupakan anggota kelompok pengolah dan pemasar (POKLAHSAR) Mina Jaya yang berlokasi di RT 04 RW 013 Desa Penjajap Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas.  Materi yang disampaikan adalah terkait pentingnya pencatatan data produksi dari setiap pelaku utama yang melakukan kegiatan usaha.  Pencatatan data produksi sangat penting mengingat dengan adanya pencatatan data produksi kita bisa mengevaluasi terkait kegiatan usaha yang dilakukan, apakah menguntungkan atau mengalami kerugian.  Apabila mengalami kerugian maka bisa dilakukan langkah-langkah alternatif agar kegiatan usaha yang dilakukan menjadi menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan. Aripudin, S.St.Pi

KOMUNIKASI EFEKTIF






























Selasa, 25 Maret 2014

HNSI SEBAGAI MITRA PENYULUH PERIKANAN

Dalam rangka pencapaian visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan, kebijakan industrialisasi perikanan merupakan langkah strategis membangun kembali hulu hingga hilir sektor kelautan dan perikanan, dan pembangunan sektor kelautan dan perikanan akan tercapai apabila didukung oleh segenap stakeholder di bidang kelautan dan perikanan serta ditunjang dengan berbagai teknik dan metode yang ditujukan untuk memberdayakan pelaku utama kegiatan perikanan (nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah ikan) dalam bisnis perikanan secara optimal.

Keberadaan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) sebagai wadah nelayan Indonesia dapat turut memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi nelayan.  HNSI dapat mendorong terciptanya transformasi, baik di bidang sosial, ekonomi dan budaya agar nelayan lebih maju, mandiri, dan mampu mencapai kesejahteraan berkelanjutan. HNSI dapat memfasilitasi penguatan peran nelayan untuk berpartisipasi dalam proses-proses pembangunan.   Sehubungan dengan hal tersebut DPC HNSI Kabupaten Sambas menginisiasi kegiatan penyempurnaan / pembentukan pengurus ranting HNSI Kecamatan Pemangkat.

Dengan terbentuknya Pengurus Ranting Kecamatan Pemangkat Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) hal ini diharapkan menjadi wadah dan mitra bagi penyuluh perikanan dalam melaksanakan  kegiatan penyuluhan perikanan kepada kelompok pelaku utama perikanan (POKLAHSAR, KUB, POKDAKAN, POKMASWAS dan KUGAR).  Kedepan HNSI bersama penyuluh perikanan harus mampu berperan penting, terutama dalam memfasilitasi dan memperkuat pemberdayaan nelayan untuk meningkatkan kemandirian. Di samping itu, harus dapat memperkuat kerja sama dan kemitraan dengan organisasi di bidang perikanan yang lain untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan. 


Senin, 24 Maret 2014

PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA PERIKANAN

Pendahuluan
A.    Azas-azas Pengembangan Kelembagaan pelaku utama perikanan

Prinsip-prinsip pengembangan yang dipakai sebagai acuan dalam upaya pemberdayaan kelembagaan pelaku utama perikanan meliputi:
1.  Pengambilan keputusan dilakukan oleh anggota kelompok secara musyawarah dan mufakat untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi anggota (dari, oleh dan untuk anggota).
2.  Peran pemerintah hanya terbatas pada fasilitasi sehingga lembaga pelaku utama mampu menggunakan dan memanfaatkan potensi sumberdaya yang dimiliki melalui kreatifitasnya sendiri dalam mensejahterakan anggotanya.
3.  Pemberdayaan lembaga pelaku utama perikanan mencakup berbagai aspek, antara lain manajemen, produksi, teknologi, peningkatan sumberdaya manusia (anggota), wirausaha, distribusi, dan pemasaran hasil.

B.    Arah Pengembangan Kelembagaan pelaku utama perikanan
Pengembangan kelembagaan pelaku utama kegiatan perikanan diarahkan agar kelembagaan yang telah terbentuk dan tumbuh dapat menjalankan fungsi penyuluhan perikanan dengan efisien dan efektif sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi lembaga yang lebih maju. Peningkatan kelembagaan pelaku utama kegiatan perikanan dilaksanakan melalui kegiatan pemberdayaan yaitu:
1.    Peningkatan peran lembaga dalam memajukan usaha anggotanya;
2.    Peningkatan kemampuan keterampilan berproduksi bagi pelaku utama yang bergabung sebagai anggota;
3.    Peningkatan kemampuan administrasi usaha, yaitu mencatat semua transaksi bisnisnya;
4.    Peningkatan kemampuan bernegosiasi dan berinteraksi dalam bisnis bidang kelautan dan perikanan; dan
5.    Peningkatan kemampuan berorganisasi dan bekerjasama antar lembaga.

Materi pemberdayaan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan pelaku
utama kegiatan perikanan terdiri dari:
1. Teknologi Perikanan
Pengelolaan teknologi perikanan meliputi teknologi produksi, panen dan pasca panen, ekonomi, serta sosial yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan lembaga pelaku utama.  Kebutuhan lembaga pelaku utama dalam hal pengelolaan teknologi perikanan, selain kemampuan pribadi sebagai pembina, diperlukan pula informasi dari luar untuk menunjang kelancaran pembinaan, yaitu informasi: a. hasil penelitian, b. media massa; dan c. dari instansi terkait.

2. Komunikasi
Kemampuan dalam berkomunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam penerapan metode penyuluhan. Komunikasi yang baik membuat pesan yang disampaikan dapat dipahami, dimengerti sehingga transfer teknologi berjalan efektif.

3. Lingkungan
Pembinaan kelembagaan pelaku utama merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong serta mengorganisasikan dirinya dalam memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya dengan memperhatikan pelestarian wawasan lingkungan hidup.

4. Administrasi
Pengelolaan administrasi yang baik memberikan dampak bagi lembaga pelaku utama. Semakin baik pengelolaan administrasi suatu lembaga menunjukkan kinerja dari lembaga pelaku utama tersebut. Oleh karena itu perlu adanya pemberdayaan kepada lembaga pelaku utama tersebut yang dilakukan dengan memberikan pembinaan pengelolaan administrasi sampai mereka terbiasa melakukannya.
Pengelolaan administrasi tersebut antara lain meliputi:
a.  keadaan kelompok (sejarah, data pengurus, data anggota)
b.  kegiatan kelompok
c.  keuangan kelompok
d.  kehadiran anggota pada setiap pertemuan
e.  penyusunan rencana kegiatan kelompok
f.   kemajuan/perkembangan kelompok
g.  penyusunan laporan kegiatan.

Untuk dapat mengetahui keberadaan kelompok dan tingkat kemajuan kelompok, dokumentasi kelompok yang berupa pembukuan atau administrasi kelompok perlu disusun.
  
C.   Pola Pengembangan Kelembagaan pelaku utama perikanan
Pola pengembangan kelembagaan pelaku utama perikanan dilakukan melalui:
1.......Peningkatan kemampuan, khususnya kemampuan dalam menyampaikan informasi/teknologi dan mengajarkan keterampilan kepada pelaku utama dan/atau pelaku usaha kelautan dan perikanan.
2......Peningkatan penguasaan materi penyuluhan yang dapat dilakukan dengan mengikutsertakan pada kegiatan pelatihan, study banding dan semacamnya, baik materi yang bersifat teknis, sosial, ekonomis, maupun manajerial.

Sumber :

KEPMEN KP. NOMOR KEP.14/MEN/2012 Tentang Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan

DASAR-DASAR PENYULUHAN PERIKANAN