I.
PENDAHULUAN
Permintaan
komoditi ikan hias belakangan ini terus meningkat terutama bagi masyarakat di
perkotaan. Pada umumnya ikan hias yang
banyak diminati oleh konsumen adalah ikan hias air tawar, karena relatif mudah
dalam pemeliharaan atau perawatannya . peruntukaan konsumen ikan hias masih
terbatas pada fungsi ornamen dalam skala terbatas (pemajangan di akuarium,
kolak kolam hias di sekitar rumah tempat tinggal).
Pelaku
utama kegiatan usaha buddiaya ikan hias masih sangat terbatas sehingga
memberikan peluang yang cukup prospektif bagi para penggemar ikan hias untuk
melakukan budidaya secara komersial. Di antara sekian banyak jenis ikan hias
air tawar yang sedang berkembang, diantaranya adalah ikan hias cupang (Betta
spendens) yang pemeliharaannya cukup sederhana tetapi sulit dilakukan apabila
tidak memperhatikan teknologi cara budidaya yang baik.
II.
PEMIJAHAN
IKAN CUPANG
A. Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk sangat menentukan kualitas induk yang
akan di pijah. Induk cupang akan menghasilkan anak yang berkualitas
apabila pemeliharaan induknya baik. Calon induk harus dirawat dengan sebaik mungkin, induk ditempatkan
di dalam
botol secara tepisah agar tidak saling beradu. Pakan
yang diberikan pada induk ikan
hias cupang adalah jentik nyamuk,
karena jentik nyamuk dapat
memacu proses kematangan gonad.
Jika pakan yang diberikan berupa cacing, maka telur akan
sulit keluar karena tertutup
oleh lemak.
Jentik nyamuk yang diberikan harus bersih dan
segala kotoran ,tujuannya untuk
menghindari tejadinya penyakit.
Jentik nyamuk merupakan yang baik bagi induk karena mengandung protein yang
tinggi sedangkan cacing sutera
merupakan pakan alami yang banyak
mengandung lemak dan mempercepat pertumbuhan sehingga cocok untuk diberikan
pada anak cupang.
B. Seleksi Induk
Sebelum melakukan seleksi induk terlebih
dahulu kita harus mengetahui
ciri-ciri Ikan cupang:
Ciri-ciri ikan cupang secara umum
§ Ramping
dan pipih
kesamping
§ Ukurannya antara 6,5-7,5
§ Warna dasar
badan ada yang biru tua, merah,
hijau biru ikan
cupang betina
Ciri –
ciri cupang bentina
Ø Ukuran
badan lebih besar pada umur yang sama
Ø Ekor lebih pendek dari ikan cupang jantan
Ø Perut
kelihatan membesar
Ø Tidak
suka berkelahi bila dicampur
Ø Pada
perut bagaian bawah kelihatan ada telur
Ø Umur
minimal 6—7 bulan
Ciri-ciri ikan cupang jantan
Warna
badan lebih cerah
dari induk
betina
Bentuk
ekor Iebih panjang dan betina
Bila
digabung dengan cupang lain akan berkelahi
Untuk mengasilkan cupang jantan lebih banyak dan pada betina induk betina
tidak boleh dipijahkan lebih dari 5 kali.
Seleksi unduk dilakukan apabila semua persiapan sarana pendededaran sudah
selesai.
Ciri
- ciri induk ikan hias cupang siap pijah jantan dan betina adalah telah membuat
sarang busa. Adapun langkah persiapan untuk pemijahan adalah sebagai berikut :
· Isi ember
dengan air bersih sebanyak 1/2 dan
tinggi ember.
· Masukkan
induk cupang ke dalam
ember tersebut.
· Masukkan
bersama wadahnya ke
dalam ember pemijahan.
· Biarkan
induk jantan
membuat sarang busa dan sampai
kelihatan tidak
menyerang induk betina.
· Letakkan substrat pelekat
telur yang dapat
terbuat dari potongan daun pisang atau daun enceng gondok
· Gabung
induk betina dan induk
jantan.
·
Taruh di tempat yang gelap dan terhindar dan suara
bising.
C. Pemijahan
Bila induk jantan dan betina benar- benar telah siap, pemijahan akan terjadi pada siang hari sekitar pukul
09.00-13.00, yaitu 12 jam setelah digabung. Induk jantan dan betina akan
terlihat saling berbelit sambil mengeluarkan telur dan sperma. Telur yang dikeluarkan oleh induk betina akan melekat.
Kelihatan lebih putih dari sarang busa. Setelah pemijahan
selesai, induk betina segera dipindahkan agar tidak memakan telurnya sendiri, sedangkan induk
jantan dibiarkan
bersama telur tugas menjaga telur sampai menetas dan siap
deder. Fekunditas ikan cupang secara
umum adalah 300-500 butir, tetapi jumlah telurnya tergantung pada besar
kecilnya induk dan frekwensi pemijahan.
D. Penetasan
Penetasan terjadi setelah 2 x 24 jam. Ciri telur yang telah menetas
adalah terlihat bintik hitam pada
sarang busa, bintik hitam tersebut
adalah larva cupang.
Larva akan tetap menempel pada
sarang busa sampai
umur 3 hari. Sebagai makanannya masih mengandalkan kuning telur yang ada pada
larva tersebut. Setelah berumur 3 hari dan terlihat menyebar menandakan kuning telurnya sudah
habis dan siap didederkan setelah itu induk jantan segera dipindahkan ke tempat pemeliharaan induk.