DESKRIPSI TEKNOLOGI
1. TUJUAN DAN MANFAAT PENERAPAN TEKNOLOGI Kegunaan teknologi ini
adalah untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas ikan dan udang.
2. PENGERTIAN/ISTILAH/DEFINISI MinaGrow = merupakan salah satu
Recombinant Growth Hormone (rGH) atau protein hormon pertumbuhan
rekombinan atau suplemen pemacu pertumbuhan yang bekerja sebagai
stimulator agentbagi pertumbuhan somatik ikan, sehingga dapat
mempersingkat waktu pemeliharaan dan meningkatkan produksi budidaya
ikan.
3. RINCIAN DAN APLIKASI TEKNIS/PERSYARATAN TEKNIS YANG DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN 3.1. Persyaratan Teknis Penerapan Teknologi
Aplikasi MinaGrow dapat dilakukan melalui 3 (tiga) metode yaitu
perendaman, injeksi, dan oral (melalui pakan). Perendaman dilakukan pada
larva ikan yang hampir habis kuning telurnya atau pada juvenile udang.
Injeksi dapat dilakukan pada ikan yang sudah besar namun kurang efektif
karena membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Oral atau melalui pakan
dapat dilakukan di semua stadia ikan dan udang baik larva (yang sudah
habis kuning telurnya) maupun yang sudah dewasa.
3.2. Detail Standar Operational Procedure, mencakup :
a. Gambaran/uraian/rincian teknologi MinaGrow merupakan suplemen pemacu
pertumbuhan yang bekerja sebagai stimulator agent bagi pertumbuhan
somatik ikan dan udang, sehingga dapat mempersingkat waktu pemeliharaan
dan meningkatkan produksi budidaya ikan dan udang.
b. Cara penerapan teknologi yang diurut mulai persiapan sampai aplikasi :
1. Produksi MinaGrow Produksi MinaGrow dilakukan berdasarkan metode
dari Alimuddin et al. (2011). Bakteri Escherichia coli BL21 yang membawa
vektor ekspresi MinaGrow diinkubasi dalam media 2xYT pada suhu 15o C,
dan dikocok selama semalam. Sintesis protein diinduksi dengan
menambahkan 1 mM isopropyl-b-Dthiogalactopyranoside (IPTG) ke dalam
media kultur bakteri. Total protein bakteri dalam bentuk badan inklusi
(inclusion body) diendapkan menggunakan sentrifugasi pada suhu 4o C, dan
kecepatan 12.000 rpm selama 10 menit, dan selanjutnya protein
dilarutkan dalam buffer fosfat salin (PBS). Dinding sel bakteri dipecah
dengan menggunakan sonikator selama 5 menit dengan selang 1 menit ON dan
1 menit OFF. Kemudian, disentrifugasi pada suhu 4o C, dan kecepatan
12.000 rpm selama 10 menit. Pellet yang terbentuk dikeringbekukan
dengan menggunakan freeze dryer pada suhu -87o C selama over night.
Selanjutnya, pellet kering yang sudah terbentuk dapat disimpan dalam
suhu ruang.
2. Pemberian MinaGrow melalui pakan (oral) MinaGrow
sebanyak 2 mg (berat kering) dilarutkan dalam 15 mL PBS, dan dicampur
dengan 2 mg kuning telur ayam yang berfungsi sebagai bahan pengikat
(binder) pada pakan buatan. Setelah dihomogenasi menggunakan vorteks,
campuran kuning telur dan MinaGrow disemprotkan secara merata pada 1 kg
pakan komersial kemudian dibiarkan kering udara sebelum diberikan pada
ikan nila. Campuran pakan MinaGrow diberikan sebanyak 3 kali dalam
seminggu dengan interval 3 hari secara satiasi.
3. Pemberian
MinaGrow melalui perendaman Larva ikan diberikan perlakuan kejut
salinitas dalam NaCl 3,0% selama 2 menit, sedangkan juvenile udang tidak
perlu menggunakan perlakuan kejut salinitas. Kemudian, direndam dengan
larutan MinaGrow (dosis 2 mg/L), NaCl 0,9%, dan BSA 0,01% selama 1 jam.
Setelah perendaman selesai, larva atau juvenile dapat dipelihara
seperti biasa. Perendaman dilakukan tiga kali dalam seminggu dalam
interval 3 hari. 4. Pemberian MinaGrow melalui injeksi MinaGrow
diinjeksikan 0,1 ml suspensi MinaGrow sebanyak 1 µg/10 µl PBS/g bobot
tubuh secara intramuskuler pada benih ikan berukuran 5-8 cm. Injeksi
dilakukan seminggu sekali selama 4 minggu.
3.3. Kaji terap yang sudah dilakukan di beberapa daerah beserta
hasilnya Penerapan teknologi ini sudah dilakukan di beberapa daerah,
seperti :
1. Kabupaten Banyumas Penerapan MinaGrow pada ikan
gurame dengan pemberian melalui pakan (Gambar 1a dan 1b) (Hardiantho
dkk., 2012).
2. Kabupaten Bogor Penerapan MinaGrow pada ikan sidat melalui perendaman dan pakan (Gambar 2) (Alimuddin et al., 2012).
3. Kabupaten Purwakarta Penerapan MinaGrow pada pembesaran ikan
nila di instalasi keramba jaring apung BBPBAT Sukabumi, Waduk Cirata
(Gambar 3) (belum dipublikasikan).
4. BBPBAT Sukabumi Penerapan MinaGrow pada beberapa jenis ikan disajikan sebagai berikut :
a. Perendaman MinaGrow pada Ikan Mas Perendaman larva ikan mas dengan
penentuan dosis diperoleh dosis 30 mg (bobot basah) per liter air dan
pemberian 2 kali selama seminggu memberikan hasil yang lebih baik
dibandingkan perlakuan lainnya (Faridah dkk., 2011).
b. Pemberian MinaGrow melalui pakan pada pembesaran ikan mas (belum dipublikasikan).
c. Pemberian MinaGrow melalui pakan pada ikan patin (belum dipublikasikan).
4. KEUNGGULAN TEKNOLOGI
4.1 Uraian tentang teknologi
a. Pemberian MinaGrow pada ikan gurame melalui pakan mampu meningkatkan
bobot 42,3% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak diberi dan
biomassa mengalami peningkatan sebesar 50,23%.
b. Pemberian
MinaGrow melalui perendaman dan pemberian pakan pada ikan sidat mampu
meningkatkan pertumbuhan rekombinan. Pada ikan patin, pemberian pakan
dengan dosis 4 mg (bobot kering) per kg pakan dapat meningkatkan
biomassa sebesar 83,68%.
c. Pemberian MinaGrow pada pembesaran
ikan mas juga mampu meningkatkan ukuran bobot rataan sebesar 106,96
gram/ekor (bobot biomas 246 kg) dibandingkan kontrol yang hanya sebesar
80 gram/ekor (bobot biomas 184 kg). Terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap jumlah total produksi pada pembesaran ikan mas serta percepatan
masa pemeliharaannya.
d. Aplikasi penambahan MinaGrow dan
probiotik merupakan alternatif teknologi yang mudah dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan ikan.
4.2 Keunggulan Teknologi MinaGrow Penerapan MinaGrow telah memberikan hasil yang menjanjikan dalam peningkatan produksi ikan.
Pemberian MinaGrow pada ikan gurame melalui pakan mampu meningkatkan
bobot 42,3% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak diberi, begitu
juga dengan biomassa yang mengalami peningkatan sebesar 50,23%
(Hardiantho dkk., 2012). Pemberian MinaGrow melalui cara perendaman dan
pemberian pakan pada ikan sidat, mampu meningkatkan pertumbuhan mencapai
100% lebih tinggi daripada yang tidak diberi protein hormon pertumbuhan
rekombinan (Handoyo, 2012). Pada ikan patin, pemberian MinaGrow
melalui pakan dengan dosis 4 mg (bobot kering) per kg pakan dapat
meningkatkan biomassa sebesar 83,68% (belum dipublikasikan).
Berbagai upaya lain untuk meningkatkan pertumbuhan ikan sudah
dilakukan namun, terhalang dengan waktu yang relatif lama untuk
mendapatkan perbaikan kualitas secara signifikan seperti seleksi,
hibridisasi, triploidisasi, dan transgenesis. Seleksi membutuhkan waktu
10 tahun untuk menghasilkan 12 generasi dengan kecepatan tumbuh 12,4%
per generasi pada ikan nila (Bolivar et al. 2002). Transgenesis
menghasilkan laju pertumbuhan 30 kali lebih cepat (Nam et al. 2001)
namun membutuhkan peralatan yang canggih dan tenaga kerja yang terampil.
Sehingga, aplikasi penambahan hormon pertumbuhan rekombinan (MinaGrow)
dan probiotik merupakan alternatif teknologi yang mudah dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan ikan.
4.3 Mudah diterapkan dalam sistem usaha Aplikasi MinaGrow mudah
diterapkan karena sudah tersedia dalam bentuk siap didistribusikan.
MinaGrow dikemas dalam bentuk serbuk sehingga dapat bertahan cukup lama.
4.4 Ramah lingkungan MinaGrow merupakan teknologi ramah
lingkungan. MinaGrow tidak meninggalkan residu bakteri pada lingkungan
dan bebas dari kontaminasi bakteri yang merugikan. Namun demikian,
penggunaan hormon dalam kegiatan budidaya harus didaftarkan dan
memperoleh kelayakannya dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
untuk keamanan pangan dan komisi hayati produk rekayasa genetik di
Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) untuk keamanan lingkungan.
5. WAKTU DAN LOKASI
5.1 Gambaran/uraian lokasi dan waktu
penelitian, pengkajian, pengembangan, penerapan dilakukan 1) Penelitian
ini dilaksanakan sejak tahun 2011 di Dept. BDP, FPIK – IPB. 2)
Pengembangannya dilakukan selama tahun 2012 – 2013 di BBPBAT Sukabumi.
3) Aplikasinya selama tahun 2014 di BBPBAT Sukabumi.
5.2 Wilayah yang direkomendasikan untuk penerapan teknologi
Wilayah yang direkomendasikan untuk penerapan teknologi, dapat dilakukan
di wadah budidaya apa saja.
6. KEMUNGKINAN DAMPAK NEGATIF
Masih memerlukan kajian keamanan pangan dari BPOM dan keamanan lingkungan dari komisi hayati produk rekayasa genetik KLH.
7. KELAYAKAN FINANSIAL DAN ANALISA USAHA
Analisa usaha dibuat untuk pembesaran ikan nila disajikan pada Tabel 1.
8. TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
Bahan – bahan yang digunakan untuk aplikasi MinaGrow merupakan bahan yang dapat diperoleh di dalam negeri.
Sumber:
Hardiantho A. D., Sucipto A., Yanti D. H., Faridah N., dan
Prasetiyo A. E., 2014. Aplikasi Mina Grow pada Budidaya Ikan Air Tawar.
Buku Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 2014. Badan Penelitian
dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan – Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Jakarta.
Hari ini Adalah Sahabat Bagi Kita yang telah Belajar pada Masa Lalu, Masa Depan adalah Teman Hidup bagi kita yang Belajar Mulai Hari ini
Selasa, 20 Februari 2018
BRANDING PRODUCT KELAUTAN DAN PERIKANAN
Sumber:
Pusluhdaya KP, 2016
http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com/2016/11/branding-product-kelautan-dan-perikanan.html
Langganan:
Postingan (Atom)